Adu Gagasan Pada Debat Publik Terakhir, Paslon Nomor Urut 2 Unggul 
Terkait Anggaran Dan Pembangunan Dengan Menggunakan Anggaran Terbatas

Pinrang.- Calon Bupati dan Wakil Bupati Pinrang nomor urut 02, Irwan Hamid – Sudirman Bungi melakukan skakmat terhadap Paslon 01, Ahmad Jaya Baramuli-Abdillah Natsir terakit strategi dalam rangka menjembatani antara anggaran dan pembangunan dengan menggunakan anggaran yang terbatas.

Pertanyaan itu dilontarkan oleh Cawabup Pinrang 02, Sudirman Bungi kepada Paslon 01 dalam debat Pilkada Pinrang pada Selasa malam 12 November 2024.

“Penyusunan APBD ada dua tahapan, yakni penyusunan program pembangunan dan ada tahapan penganggaran. Biasanya dari seluruh akumulasi yang ingin dilakukan itu lebih besar nominalnya dibanding dengan asumsi pendapatan yang disusun pada tahap penganggaran,” ucap Sudirman Bungi.

“Nah, bagaiama Paslon nomor 1 menyusun strategi di dalam rangka menjembatani antara anggaran dan pembangunan. Sehingga dengan anggaran yang terbatas itu cukup membiayai seluruh program yang ada, ada dalam proses yang ada?,” tanya Sudirman Bungi.

Ahmad Jaya Baramuli kemudian menjawab pertanyaan dari Sudirman Bungi dengan mengatakan bahwa pengalokasian anggara harus berada dan berdasarkan pada koridor visi-misi Paslon.

“Itu tentunya bisa dibicarakan di DPRD dan sekali lagi bahwa perencanaan anggaran itu cukup untuk program apa yang dijalankan visi-misi tersebut,” jelasnya.

Usai menjelaskan jawaban tersebut, Sudirman Bungi kemudian memberika sanggahan dengan mengatakan jawaba yang dipaparkan Ahmad Jaya Baramuli kurang tepat.

“Saya kira Paslon nomor 01 agak kurang menyimak pertanyaan saya. Fungsi anggaran dalam menjembatani pembangunan dengan penganggaran harus digunakan prinsip money follow function. Artinya program boleh banyak tapi kita harus melihat cukup tidak uang, kalau seluruh program mau dilakukan tidak akan cukup uang,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, ada yang dikatakan program-program prioritas yang mana yang memang menyentuh pada kebutuhan dan persoalan masyarakat maka kesanalah jumlah uang yang terbatas itu kita alokasikan.

“Tidak akan mampu kita memperoleh anggaran untuk membiayai semua program yang ada dalam visi misi kita. Oleh karena itu perhatikan apa yang prioritas dan gunakan uang yang terbatas itu untuk program yang sangat prioritas tersebut,” tandasnya. (Tim/Rls).
Lebih baru Lebih lama