Pinrang.Berita-Terkini.Net Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pinrang menggelar rapat dengar pendapat terkait kondisi SMP 2 Pinrang dalam penerimaan siswa baru tahun 2021, Bertempat di ruang rapat Legislasi DPRD Kabupaten Pinrang pada Senin, 16 Agustus 2021.

Rapat dengar pendapat dipimpin secara langsung oleh Ketua Komisi I, Muh.Syahrul Sarman, didampingi Anggota Komisi I lainnya yakni, M.Faizal, Syamsuddin Duddin dan Hj.A.Pajjai Mekkah, SE. Dan dihadiri oleh Kabid PTK Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Pinrang, Kepala Sekolah SMP N 2 Pinrang, Ketua Komite SMP N 2 Pinrang, Anggota Komite SMP N 2 Pinrang, Perwakilan orang tua siswa SMP N 2 Pinrang dan beberapa LSM dan insan pers.

Dalam kata pengantarnya, Ketua Komisi I, Syahrul Sarman mengukapkan bahwa hearing ini digelar, menindaklanjuti surat yang mewakili orang tua siswa SMP Negeri 2 Pinrang terkait pembayaran baju seragam yang dianggapnya memberatkan orang tua siswa.

Menurut Ketua Komite sekolah SMP Negeri 2 Pinrang, H.Abdul Rahman, tujuan dari komite sekolah adalah membantu sekolah untuk memajukan sekolah tersebut sedangkan sekolah bisa berkembang kalau ada dana.

Lebih lanjut ketua komite juga mengatakan dengan adanya pembayaran seperti kita bisa memikirkan apa yang bisa kita berikan kepada sekolah khususnya kepada 53 Panitia penerimaan siswa baru.

Sedangkan menurut Hasjuddin AT, mewakili orang tua siswa, penetapan harga baju seragam di SMP Negeri 2 Pinrang, sebesar 720 ribu untuk laki-laki dan 850 ribu untuk perempuan memberatkan sebagian orang tua siswa di tengah pandemi Covid-19 saat ini, karena tidak semua orang tua siswa itu orang mampu ada orang tua siswa yang untuk beli lauk saja untuk mereka makan pas-pasan,  kalau ditambah lagi dengan pembayaran baju seragam yang cukup mahal tersebut itu akan menambah penderitaan orang tua siswa. 

Semestinya, sambung Hasjuddin, pihak sekolah memberikan mereka pilihan, mau beli baju atau tidak, jangan mereka seakan-akan dipaksa membeli baju yang mahal padahal di tempat lain mereka mungkin menemukan baju yang lebih murah atau ada baju kakaknya yang masih mereka bisa pakai.

Jadi saya harap, kata Hasjuddin, Komisi I DPRD Pinrang bisa memberikan solusi, karena rata-rata orang tua siswa takut bersuara walaupun mereka menjerit dalam hati karena mereka takut anaknya nanti “diapa-apain”, kalau mereka tidak membayar uang baju seragam.

Sementara itu menurut salah satu Anggota Komisi I DPRD Pinrang, M.Faizal, banyak hal yang bisa dilakukan untuk memajukan sekolah tanpa melakukan “pemaksaan”  kepada orang tua siswa, karena tidak semua orang tua siswa mampu apalagi saat ini ekonomi masyarakat lagi sulit gara-gara covid-19. 

“kesuksesan sekolah bukan karena keseragaman baju baru, tapi bagaimana kualitas guru, bagaimana memanage sekolah supaya pendidikan bisa terserap bagus untuk memenuhi standar nilai yang dibutuhkan untuk tingkat SMP, jangan sedikit-sedikit uang untuk pendidikan, itu tidak bagus. Saya sependapat dengan saudara  Candra, untuk baju olah raga, jangan tiap tahun diganti modelnya, supaya kalau mereka tamat sekolah, baju itu masih bisa dipakai oleh adik-adiknya”, ungkap legislator Partai Nasdem tersebut.  

Sebelum menutup rapat, Ketua Komisi I DPRD Pinrang, Muh.Syahrul Sarman membacakan kesimpulan rapat yaitu supaya komite sekolah SMP Negeri 2 Pinrang membicarakan kembali masalah pembayaran baju seragam ini yang dimulai dari rapat internal komite kemudian mengundang orang tua siswa untuk meminta persetujuan kepada orang tua siswa mengenai besaran pembayaran tersebut dan supaya komite sekolah memberikan pilihan kepada orang tua siswa apakah mau mengambil baju atau tidak. (Red)

Lebih baru Lebih lama